Kelenjar keringat berada pada lapisan kulit tengah atau dermis, bersama dengan ujung saraf, kelenjar minyak sebaceous gland, dan bukaan atau folikel rambut. Secara umum, sweat gland terdiri dari kelenjar ekrin dan apokrin. Keduanya memiliki ciri-ciri bahkan menghasilkan keringat yang berbeda. 1. Kelenjar ekrin Kelenjar ekrin ada di sebagian besar permukaan kulit tubuh Anda, seperti telapak serta pada kulit anggota tubuh lainnya. Meski begitu, kelenjar ini paling banyak ditemukan pada telapak tangan dan kaki. Saluran kelenjar ini terbuka langsung ke permukaan kulit. Keringat dari ekrin biasanya tidak berbau, bening, dan lebih cair. 2. Kelenjar apokrin Kelenjar apokrin ditemukan pada bagian tubuh yang berambut lebat, seperti kulit kepala, payudara, ketiak, dan selangkangan. Jenis kelenjar ini menghasilkan keringat yang lebih kental dan berminyak. Pasalnya, keringat ini mengandung lemak, amonia, protein, dan gula. Bila terkena bakteri, keringat dari apokrin inilah yang bisa menjadi pemicu bau badan. Fungsi kelenjar keringat Berikut beberapa fungsi kelenjar keringat bagi tubuh. 1. Mengatur suhu tubuh Ini merupakan fungsi utama sweat gland. Fungsi ini pun bisa menjelaskan bagaimana keringat dikeluarkan oleh kelenjar keringat. Pertama-tama, tubuh akan merasakan suhu di lingkungan sekitar. Bila cenderung panas, suhu tubuh bagian dalam pun akan meningkat. Hal ini membuat otak bernama hipotalamus memberikan sinyal ke kelenjar apokrin dan ekrin agar menghasilkan air. Nantinya, air keringat pun akan keluar melalui pori-pori kulit. Keringat yang terkena udara panas pun akan menguap dan menyejukkan tubuh Anda. 2. Mengeluarkan limbah tubuh Kelenjar keringat juga membuang zat-zat yang tidak diperlukan di dalam tubuh. Keringat yang keluar dari kelenjar ekrin akan membawa sisa-sisa ion dan limbah nitrogen yang tidak diperlukan tubuh. Selain itu, studi terbitan International Journal of Environmental Research and Public Health 2022 menemukan bahwa berkeringat selama 20 menit nonstop setelah berlari bisa mengeluarkan beberapa kandungan logam berat, seperti nikel, tembaga, timbal, dan arsenik. Meski demikian, berbagai studi sebelumnya menyebutkan keringat tidak mengeluarkan racun lebih banyak daripada urine, feses, atau muntah. 3. Melembapkan kulit Saat menjaga suhu tubuh, kelenjar ekrin tidak bekerja sendiri. Kelenjar kulit lainnya pun ikut aktif dan mengeluarkan minyak alami atau sebum. Sebenarnya, minyak alami keluar bersama keringat agar memperlambat penguapan. Hal ini membuat tubuh tidak kekurangan cairan terlalu banyak. Ternyata, adanya minyak alami ini juga ikut melembapkan kulit. Masalah kesehatan terkait kelenjar keringat Normalnya, keringat muncul akibat udara panas dan aktivitas fisik tinggi. Selain itu, berikut beberapa pemicu munculnya keringat dalam kondisi yang normal. Demam. Masalah emosional, seperti marah, cemas, dan ketakutan. Konsumsi makanan pedas. Efek samping obat. Ada pula beberapa kondisi kesehatan yang membuat proses berkeringat bermasalah. Apa saja? 1. Anhidrosis Anhidrosis adalah kondisi yang membuat seseorang mengeluarkan sedikit keringat, bahkan tidak sama sekali. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh penyumbatan kelenjar ekrin atau apokrin yang diakibatkan oleh luka bakar, infeksi, cedera, atau radiasi. Selain itu, anhidrosis juga disebabkan oleh beberapa masalah, seperti masalah metabolisme tubuh, kerusakan saraf, dan cacat kelenjar apokrin atau ekrin. 2. Hiperhidrosis Kebalikan anhidrosis, hiperhidrosis justru menyebabkan tubuh menghasilkan keringat berlebih, bahkan saat tidak ada pemicunya. Kondisi ini disebabkan oleh adanya saraf yang terlalu aktif saat memberi sinyal pada kelenjar keringat ekrin atau apokrin. Selain itu, hiperhidrosis juga dipicu oleh beberapa masalah kesehatan, seperti diabetes, kanker, menopause gangguan saraf, dan masalah tiroid. 3. Hidradenitis Hidradenitis adalah adanya peradangan yang terjadi pada kelenjar apokrin. Hal ini membuat membuat kulit melenting, bernanah, dan muncul jaringan parut. Masalah kesehatan kulit ini bisa disebabkan oleh gesekan berlebihan pada kulit, keringat berlebihan, dan masalah pada hormon. Kondisi ini lebih rentan muncul pada orang yang mengalami obesitas, merokok, dan wanita. Kelenjar keringat adalah saluran yang berguna untuk menghasilkan keringat. Sama seperti bagian tubuh pada umumnya, kelenjar ini bisa mengalami masalah. Bila menemukan masalah yang berkaitan dengan keringat dan kelenjarnya, periksakan segera ke fasilitas kesehatan terdekat. Rangkuman Fungsi utama sweat gland adalah mengatur suhu tubuh agar tidak terlalu panas. Kelenjar ekrin tersebar pada sebagian besar kulit, sedangkan kelenjar apokrin ada di bagian tubuh dengan rambut lebat. Keringat berbau muncul akibat kontaminasi bakteri pada keringat dari apokrin.KelenjarKeringat. Berbeda halnya dengan kelenjar sebasea, kelenjar keringat lebih banyak terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. hampir seluruh bagian kulit terdapat kenjar keringat, kecuali dibeberapa bagian seperti glans penis, di dasar kuku, di batas bibir,serta area gendang telinga. Kenejar keringat berada dilapisan antara epidermis Jika satu inchi persegi kulit insan mengandung kurang lebih 645 kelenjar keringat, berapakah jumlah kelenjar keringat dari seluruh badan permukaan badan anda Baca Juga Konversi Satuan Volume Sistem Kubik Dan Contoh Soal
PELAJARI Oracle Solaris. Berikut ini adalah beberapa penyebab mengapa keringat yang keluar dari tubuh Anda berkurang: - Secara neurologis, bisa disebabkan oleh cedera kepala, stroke akibat panas, histeria, dan masalah bedah saraf seperti sindrom Guillain-Barre. - Penyakit kulit yang menutup kelenjar keringat seperti miliaria, contact
Keringat berlebih sering kali membuat orang yang mengalaminya merasa tidak nyaman, apalagi jika tidak jelas pemicunya. Meski terlihat ringan dan umumnya tidak berbahaya, kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan, sebab keringat berlebih bisa saja menjadi tanda adanya suatu penyakit. Berkeringat adalah salah satu proses alami tubuh untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan luar. Proses ini bekerja dengan cara mengekskresikan atau mengeluarkan cairan yang mengandung garam melalui kelenjar keringat. Normalnya, tubuh akan mengeluarkan keringat ketika melakukan aktivitas berat, konsumsi makanan pedas, atau saat merasakan emosi tertentu seperti marah, malu, takut, atau panik. Selain itu, beberapa kondisi medis seperti hipertiroid dan demam juga dapat memicu tubuh mengeluarkan keringat berlebih. Lain halnya dengan keringat berlebih yang terjadi tanpa adanya pemicu. Kondisi ini disebut dengan hiperhidrosis dan biasanya terjadi karena adanya penyakit tertentu. Jenis-Jenis Kondisi Keringat Berlebih Ada dua jenis keringat berlebih atau hiperhidrosis, yaitu hyperhidrosis focal primer dan secondary general hyperhidrosis. Berikut ini adalah penjelasannya Hyperhidrosis focal primer Seseorang dengan kondisi hyperhidrosis focal primer akan mengalami keringat berlebih di bagian tubuh tertentu, seperti telapak tangan, telapak kaki, lipat paha, ketiak, atau hanya kepala dan wajah. Area tubuh yang terkena biasanya bersifat simetris, misalnya bila telapak tangan kanan banyak berkeringat, telapak tangan kiri juga akan mengalami hal yang sama. Jenis keringat berlebih ini dapat disebabkan oleh adanya masalah pada fungsi sistem saraf. Hyperhidrosis focal primer umumnya mulai terjadi pada usia remaja dan dewasa. Namun, jika Anda berusia paruh baya atau lebih dan mengalami keringat berlebih di salah satu bagian tubuh, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Secondary general hyperhidrosis Keringat berlebih jenis ini terjadi pada seluruh bagian tubuh dan biasanya terjadi pada malam hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya penyakit tertentu, seperti Gangguan tiroid Tuberkulosis Menopause Gagal jantung Stroke Kanker, seperti limfoma dan leukimia Penyakit Parkinson Diabetes Cedera tulang belakang Penyakit paru-paru Gangguan kecemasan Kecanduan alkohol Kehamilan juga bisa membuat Anda memiliki kondisi keringat berlebih. Selain itu, pengobatan dan konsumsi suplemen tertentu juga bisa menjadi penyebab dari keringat berlebih, seperti obat antibiotik, obat untuk tekanan darah, obat untuk mulut kering, dan obat yang digunakan untuk menangani masalah kesehatan mental. Hal yang Perlu Diperhatikan dari Kondisi Keringat Berlebih Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keringat berlebih dan disertai beberapa hal berikut ini Jumlah keringat yang keluar semakin banyak atau menyebabkan iritasi kulit ketiak dan ketiak hitam. Terbangun dengan kondisi kasur sangat basah pada malam hari akibat keringat dingin yang keluar dari tubuh. Keringat berlebih terjadi pada satu sisi tubuh, misalnya hanya pada lipat paha kanan. Seluruh bagian tubuh mengalami keringat berlebih dan bukan hanya di bagian tertentu. Jika keringat berlebih diserta gejala insomnia, rasa haus yang terus meningkat, kelelahan, batuk, atau sering buang air kecil. Keringat berlebih muncul tanpa pemicu yang jelas dan berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Disertai dengan penurunan berat badan, nyeri dada, demam, detak jantung cepat, dada terasa tertekan, atau sesak napas. Biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui penyebab keringat berlebihan yang Anda alami. Beberapa jenis tes yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik, tes urine, tes darah, dan tes thermoregulatory. Cara Mengatasi Keringat Berlebih Pada dasarnya penanganan keringat berlebih dilakukan sesuai penyebabnya. Jadi, bila keringat berlebih terjadi pada penderita diabetes, penanganan dilakukan dengan cara mengontrol gula darah. Selain itu, cara paling mudah untuk mengatasi keringat berlebih adalah dengan menggunakan produk antiperspiran yang dijual bebas dalam berbagai bentuk, seperti losion, roll-on, dan spray. Di samping beberapa hal di atas, ada beberapa cara mengatasi keringat berlebih lain sesuai dengan penyebabnya, seperti 1. Obat-obatan Pemberian obat antikolinergik bisa mengatasi keringat berlebih yang terjadi secara menyeluruh. Namun, karena dapat menyebabkan efek samping berupa konstipasi dan pusing bila digunakan jangka panjang, sebaiknya penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter. 2. Sutik botox Selain itu, jika keringat berlebih hanya terjadi pada satu bagian tubuh tertentu saja, dokter akan menyarankan untuk melakukan prosedur suntik botox yang bertujuan untuk menghentikan aktivitas saraf yang memicu produksi keringat berlebih. 3. Operasi Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan keringat berlebih. Jika Anda mengalami keringat berlebihan menyeluruh dan disebabkan oleh gangguan tiroid, dokter biasanya akan melakukan operasi tiroid. Cara lainnya adalah dengan melakukan operasi pengangkatan kelenjar keringat atau memotong saraf di bagian dada yang dapat memicu keringat berlebih. Selain itu, dokter juga dapat dilakukan iontophoresis, yaitu pengobatan menggunakan rangsangan listrik bertegangan rendah untuk menghentikan sementara fungsi kelenjar keringat. Tidak semua keringat merupakan tanda suatu penyakit. Namun, jika keringat yang keluar sangat banyak dan disertai gejala lain, Anda perlu waspada. Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui apa penyebabnya agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.