Maksudnya Allah itu mengetahui segala sesuatu. Baik secara dzahir dan bathin. Ia mengetahui bilangan butir-butir pasir, bilangan tetesan hujan, daun-daun pepohonan. Ia mengetahui yang tersembunyi dan yang samar. Pengetahuan Allah tidak diperoleh dari usaha. Lawan dari sifat ini adalah jahlun (جَهْلٌ), artinya bodoh. Hayat (حَيَاةٌ), artinya hidup.
PERTANYAAN Apa Pengertian Dzat’ Allah Swt? Assalamualaikum Wr. Wb. Ustadz, ini penting. Dia-lah Allah dzat yang maha tinggi. Terus Kalimat dzat itu artinya apa? [Arto]. JAWABAN dari pertanyaan Pengertian Dzat’ Allah Swt Wa’alikumussalam Wr. Wb. Allah adalah dzat bukan sifat, karena Allah tersifati oleh sifat-sifat wujud, qidam, baqo… dll. Sesuatu yang disifati oleh sifat adalah dzat. Sifat adalah sesuatu yang menempel berada pada dzat yang disifatinya, sifat tak mungkin ada kecuali pada dzat, sifat tak bisa berdiri sendiri. Contoh pada kata “baju putih” putih adalah sifat yang berada pada dzat yang disifatinya baju, tak mungkin ada putih tapi berpisah dari bajunya. Karena dengan mengetahui sifat kita bisa mengetahui dzat yang disifatinya maka para ulama tauhid mewajibkan kita untuk mengetahui sifat-sifat yang wajib aqliy bagi Allah. Warning…! ﺗﻔﻜﺮﻭﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﻻ ﺗﻔﻜﺮﻭﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ Hadist itu sebagai larangan untuk berfikir/menggambarkan tentang bagaimana haqiqat dzat Allah. Misalnya; Apakah Allah itu pendek? Tinggi? Laki laki? Kurus? Atau bagaimana? Karena sesuatu yang terlintas dalam fikiran kita adalah baru. Sedangkan Allah terbebas dibersihkan dari tanda-tanda yang baru. ليس كمثله شيء Allah tidak menyerupai sesuatu apapun. Referensi حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب ج١ ص٢٣ وَاَللَّهُ عَلَمٌ عَلَى الذَّاتِ الْوَاجِبِ الْوُجُودِ الْمُسْتَحِقِّ لِجَمِيعِ الْمَحَامِدِ لَمْ يَتَسَمَّ بِهِ سِوَاهُ تَسَمَّى بِهِ قَبْلَ أَنْ يُسَمَّى وَأَنْزَلَهُ عَلَى آدَمَ فِي جُمْلَةِ الْأَسْمَاءِ. قَالَ تَعَالَى {هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا} [مريم 65] أَيْ هَلْ تَعْلَمُ أَحَدًا سُمِّيَ اللَّهَ غَيْرَ اللَّهِ قَوْلُهُ عَلَى الذَّاتِ أَيْ عَلَى الْفَرْدِ الْخَالِقِ لِلْعَالَمِ بِقَطْعِ النَّظَرِ عَنْ الصِّفَاتِ، وَإِلَّا لَمَا أَفَادَ التَّوْحِيدُ لِأَنَّ الصِّفَاتِ كُلِّيَّةٌ وَهَذَا فِي أَصْلِ الْوَضْعِ، ثُمَّ صَارَ دَالًّا فِي الِاسْتِعْمَالِ عَلَى الصِّفَاتِ نَظَرًا لِلْوُجُودِ لَا بِالْوَضْعِ وَتَاؤُهَا لَيْسَتْ لِلتَّأْنِيثِ بَلْ لِلْوَحْدَةِ، وَلِهَذَا وُصِفَتْ بِالْوَاجِبِ الْوُجُودِ عَلَى لَفْظِ الْمُذَكَّرِ. فَإِنْ قُلْت ذَاتُ اللَّهِ لَا تُدْرَكُ بِالْعَقْلِ فَكَيْفَ وُضِعَ لَهَا الْعَلَمُ؟ قُلْت يَكْفِي إدْرَاكُهَا بِتَعَقُّلِ صِفَاتِهَا، هَذَا إنْ قُلْنَا إنَّ الْوَاضِعَ غَيْرُ اللَّهِ وَهُوَ مَرْجُوحٌ، أَمَّا إنْ قُلْنَا الْوَاضِعُ هُوَ تَعَالَى وَهُوَ الرَّاجِحُ فَلَا إشْكَالَ. قَوْلُهُ الْوَاجِبِ الْوُجُودِ بَيَانٌ لِلْمَوْضُوعِ لَهُ لَا دَاخِلٌ فِيهِ، وَإِلَّا كَانَ مَدْلُولُهُ ذَاتًا وَصِفَةً فَيَكُونُ كُلِّيًّا، وَإِنَّمَا حُكِمَ بِأَنَّهُ أَيْ اللَّهَ عَلَمٌ لِأَنَّهُ يُوصَفُ وَلَا يُوصَفُ بِهِ، وَلِأَنَّهُ لَا بُدَّ لَهُ تَعَالَى مِنْ اسْمٍ تَجْرِي عَلَيْهِ صِفَاتُهُ وَلَا يَصْلُحُ لِذَلِكَ مِمَّا يُطْلَقُ عَلَيْهِ سِوَاهُ أَيْ اللَّهِ، وَلِأَنَّهُ لَوْ كَانَ وَصْفًا لَمْ يَكُنْ قَوْلُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ تَوْحِيدًا، وَنُقِلَ كَوْنُهُ مُرْتَجَلًا أَيْ لَا اشْتِقَاقَ لَهُ عَنْ إمَامِنَا الشَّافِعِيِّ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – وَإِمَامِ الْحَرَمَيْنِ وَتِلْمِيذِهِ الْغَزَالِيِّ وَالْخَطَّابِيِّ وَالْخَلِيلِ وَابْنِ كَيْسَانَ وَغَيْرِهِمْ. قَالَ بَعْضُهُمْ وَهُوَ الصَّوَابُ. قَالَ بَعْضُ الْمُحَقِّقِينَ وَمَا يُقَالُ مِنْ الْخِلَافِ فِي أَنَّهُ مُشْتَقٌّ أَوْ غَيْرُ مُشْتَقٍّ إنَّمَا هُوَ فِي لَفْظِ إلَهٍ لَا لَفْظِ اللَّهِ اهـ. Wallohu a’lam semoga bermanfaat. [Kopi Pait, Abdul Karim Al Madanie] Sumber tulisan ada disini. Silahkan baca juga artikel terkait. Pos terkaitHadits Tentang Nabi Ibrahim AS dan Malakul MautPenjelasan Penutupan Catatan Amal Di Malam Nisyfu Sya’banKehidupan Para Wali di Alam Barzakh Menurut Habib Luthfi Bin Yahya
Tulisantentang "Mengenal Agama Islam dengan Dalil-Dalilnya" ini adalah apa yang bisa kami ketik dari kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah yang disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. 'Abdur Razzaq bin 'Abdil Muhsin Al-Badr Hafidzahumullahu Ta'ala. Sebelumnya: Penjelasan Lengkap Ibadah Menyembelih dan Nadzar Kajian Tentang Mengenal Agama Islam dengan Dalil-Dalilnya BismillahirrahmanirrahimIlustrasi sifat salbiyah Allah. Foto Freepik. Sifat salbiyah adalah salah satu sifat wajib yang dimiliki Allah sebagai Tuhan Pencipta alam. Sifat ini wajib diimani oleh setiap umat berasal dari kata salab yang artinya negatif atau menolak. Maksudnya, sifat ini tidak mungkin dimiliki oleh selain Allah dan tidak bisa disamakan oleh sesuatu. Hanya Allah saja sebagai Dzat Maha Kuasa yang memiliki sifat ini. Sehingga, tidak mungkin sifat salabiyah dimilki oleh makhluk buku Ilmu Tauhid terbitan Duta Media Publishing, sifat salbiyah Allah terbagi menjadi lima, yaitu qidam, baqa, mukhalaafatuhu lil hawadisi, qiyamuhu binafisihi, dan wahdaniyah. Berikut penjelasan masing-masing sifat Sifat Salbiyah AllahIlustrasi sifat salbiyah Allah. Foto Freepik. Qidam artinya dahulu, sebagai Pencipta segala sesuatu, Allah wajib ada terlebih dahulu sebelum makhluk-Nya. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki tidak bisa mengetahui kapan alam semesta ini diciptakan, namun manusia dapat mengimani bahwa Allah telah ada sebelum alam ini ada. Hanya saja, adanya Allah tidak ada ada permulaannya pasti akan ada akhir, yang artinya Allah adalah hal baru yang sama dengan makhluk. Hal ini sangat mustahil bagi Allah sebagai pencipta segala isi alam dari buku Aqidah Akhlaq karya Taofik Yusmansyah, dalil yang menerangkan sifat qidam adalah surat Al Hadid ayat 3هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌArtinya Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala buku Al Juwani Peletak Dasar Teologi terbitan Erlangga, secara bahasa, baqa berarti Kekal. Artinya, Allah sebagai Dzat yang menciptakan alam beserta isinya ini tetap ada, kekal, dan tidak berubah. Seperti dijelaskan dalam Alquran surat Al Qasas ayat 88, yang berbunyiوَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖArtinya Dan jangan pula engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu mustahil sifat salbiyah baqa dimiliki oleh makhluk. Sebab, semua makhluk mengalami perubahan dan berproses menuju titik akhir, yaitu Mukhalaafatuhu lil hawadisiIlustrasi sifat salbiyah Allah. Foto Freepik. Sifat Allah mukhalaafatuhu lil hawadisi memiliki arti Allah berbeda dengan makhluk-Nya baik sifat maupun Zat-Nya. Sebagai contoh sederhana, sebuah robot yang dibuat bisa menirukan gerakan manusia. Namun, robot ini tidak akan sama dengan manusia yang karenanya, tidak ada manusia yang bisa menyamakan hasil ciptaan Allah. Hal ini ditegaskan dalam surat Al Ikhlas ayat 4وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌArtinya Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan binafisihi artinya bisa berdiri sendiri. Maksudnya, Allah tidak membutuhkan bantuan apapun, dari siapapun, dan tidak bergantung pada apapun. Justru semua makhluk ciptaan-Nyalah yang bergantung kepada-Nya. Mengutip buku Syekh Siti Jenar Makrifat dan Makna Kehidupan karya Achmad Chodijim, sifat ini ditegaskan dalam surat Al Ankabut ayat 6وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَArtinya Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh artinya Yang Maha Esa. Maksudnya, Allah adalah satu, baik sifat, Zat, maupun perbuatan-Nya. Seperti ditegaskan dalam surat Al Anbiya ayat 22, yang berbunyiلَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَArtinya Seandainya pada keduanya di langit dan di bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Allah yang memiliki Arsy, dari apa yang mereka sifatkan. Diantaranya ada nama yang agung bagi Allah azza wa jalla yaitu nama yang mencakup makna - makna sifat Allah, nama Dzat yang pengertian - pengertiannya mendalam, luas, dan berfaidah. Maka bagi setiap muslim hendaknya mengenal makna - makna dan pengertian - pengertiannya karena hal itu akan menambah keimanannya.
Arti Astaghfirullahaladzim. Foto UnsplashSebagai Muslim, mengetahui arti astagfirullahaladzim merupakan pengetahuan yang penting. Kalimat astagfirullahaladzim termasuk kalimat istighfar. Biasanya, orang-orang menyederhanakan jadi istighfar sendiri adalah kalimat yang secara khusus ditujukan untuk meminta maaf atau taubat atas kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan karena melanggar larangan Allah penjelasan selengkapnya mengenai astagfirullahaladzim di bawah Itu Astaghfirullahaladzim?Apa Itu Astaghfirullahaladzim. Foto UnsplashKalimat astagfirullahaladzim dalam bahasa Arab ditulis seperti iniArtinya adalah "aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung". Sementara astagfirullah memiliki arti "aku memohon ampun kepada Allah".Muslim dianjurkan untuk senantiasa mengucap kalimat astagfirullahaladzim atau astagfirullah, sebab kalimat istighfar bagian dari doa dan dari buku 8 Kalimat Al-Thayyibah yang ditulis M. Fauzi Rachman, pengucapan kalimat istighfar harus diikuti dengan bertaubat sebagai suatu tindakan nyata. Astagfirullahaladzim tidak hanya dilisankan, meskipun dengan mengucap sudah mendatangkan pahala. Namun, harus diiring dengan tindakan penyesalan dan memperbaiki hubungan dengan Allah Membaca IstigfarKeutamaan Membaca Istigfar. Foto PexelsBerikut beberapa keutamaan membaca astagfirullahaladzim atau kalimat istighfar Rezeki DilancarkanBeristighfar dapat memberikan jalan dan mendatangkan rezeki. Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah "Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." HR. Ahmad dan Al-hakim2. Dihapuskan DosanyaKalimat istighfar dapat menghapuskan dosa seperti dijelaskan dalam hadist berikutArtinya "Wahai hambaku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam. Dan aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya. Maka beristighfarlah kepadaku, pasti aku mengampuni kalian." HR. Muslim3. Terlindung dari AzabKeutamaan yang terakhir adalah dapat melindungi hamba dari azab Allah Swt. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah "Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau Muhammad berada di antara mereka. Dan tidaklah pula Allah akan menghukum mereka, sedang mereka masih memohon ampunan." Al-Anfal 33Kalimat Istighfar selain AstaghfirullahaladzimKalimat Istighfar Selain Astaghfirullahaladzim. Foto PexelsSelain astaghfirullahaladzim, terdapat beberapa kalimat istighfar lainnya yang bisa kamu Bacaan Istigfar Setelah Salat"Astaghfirullah hal'adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih."Artinya "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."2. Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Besar"Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih."Artinya "Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Maha hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya."3. Bacaan Istighfar Nabi Muhammad Saw Sebelum Wafat"Subhanallahi wabihamdih, astaghfirullaha wa atuubu ilaih."Artinya "Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya."4. Bacaan Sayyidul Istighfar"Allahumma anta Rabbi, La Ilaha illa anta, Khalaqtani wa ana abduka, wa ana ala ahdika wa wa’dika, mas tatha’tu, audzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bi ni’matika wa abu’u laka bi dzanbi, faghfir li, fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa anta."Artinya "Ya Allah, Engkaulah pemeliharaku. Tiada sesembahan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku berada pada kesepakatan dan perjanjian denganMu, semampuku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang aku perbuat. Aku bertaubat kepada-Mu dengan karunia-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu dengan dosaku. Maka, ampunilah aku karena tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau."Nah, demikianlah penjelasan mengenai kalimat astaghfirullahaladzim. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!Apa keutamaan membaca astaghfirullahaladzim?Apa itu kalimat istighfar?Apa bacaan istighfar setelah solat?Adapunyang disebut ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang akidah atau kepercayaan kepada Allah dengan didasarkan pada dalil-dalil yang benar. Tidak ada yang menyamainya dan tak ada padanan bagi-Nya. Mustahil ada yang mampu menyamai-Nya. Dalilnya dari firman-firman Allah, di samping dalil-dalil aqliyah : Arti dzat Allah. Foto Billion Photos/ShutterstockPada hakikatnya, Allah itu satu ahad, unik, qadim, dan wujud. Allah bukanlah substansi, bukan pula tubuh ataupun oksigen yang terbatas pada ruang. Allah pula yang menjadi tujuan bagi umat Islam untuk memohon pertolongan. Mengutip buku Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyyah susunan Dr. KH. Muchotob Hamzah 2017, Allah memiliki sifat-sifat yang agung seperti Maha Mengetahui, Maha Hidup, Maha Berkuasa, Maha Berkehendak, Maha Mendengar, dan Maha Melihat. Sifat-sifat Allah itu berbeda dari Huzail, seorang teolog Mu’tazilah, menjelaskan bahwa sifat Allah itu selaras dengan dzat dan esensi-Nya. Menurutnya, arti Allah Maha Mengetahui yaitu Allah tahu tanpa perantara pengetahuan dari siapa pun, karena sejatinya pengetahuan itu berasal dari dirinya Allah berbeda dengan dzat manusia yang merujuk pada tubuh dan raganya. Lantas, apa yang dimaksud dzat Allah? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasannya dalam artikel berikut Dzat Allah Menurut Pandangan UlamaIlustrasi berdzikir memuji dzat Allah. Foto Shutter StockJika dzat makhluk mengarah pada tubuh dan raga, dzat Allah tidak demikian. Sejatinya, Allah bukanlah makhluk ataupun benda. Maka, yang dimaksud dzat Allah adalah hakekat ulama terkemuka Indonesia, Syaikh al-Allamah al-Faqih Muhammad Nawawi al-Bantani al-Jawi as-Syafii pernah menuliskan pembahasan tentang dzat Allah ini dalam berbagai karyanya yang beraliran menjelaskan bahwa Allah tidak menyerupai makhluk-Nya. Ini adalah wujud dari sifat “mukhalafatul lil hawadisi” yang artinya Allah berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Sesungguhnya Dia ada tanpa terbatas pada tempat dan kitab ats-Tsimar al-Yaniah, Syaikh al-Allamah menuliskan "Contohnya, mustahil adanya Allah pada suatu arah dari suatu benda, seperti berada di samping kanan benda tersebut, atau di samping kirinya, atau di atasnya, atau di bawahnya, atau di depannya, dan atau di belakangnya. Demikian pula mustahil Allah berada pada arah, seperti arah kanan, arah kiri, arah atas, arah bawah, arah belakang, atau arah depan. Demikian pula mustahil Allah terliputi oleh tempat, atau menyatu di dalam tempat tersebut, seperti keyakinan adanya Allah bertempat di atas arsy."Kemudian, dalam kitab karya beliau yang lainnya berjudul Nur azh- Zhalam, asy-Syaikh Nawawi al-Jawi menuliskan"Segala sesuatu yang terlintas di dalam benakmu dari segala sifat-sifar benda maka jangan sekali-kali engkau berkeyakinan bahwa Allah bersifat walaupun dalam satu segi dari sifat-sifat tersebut. Allah sama sekali tidak bertempat, maka Dia bukan berada di dalam alam dunia ini, juga buka berada di luarnya."Ilustrasi berdoa kepada Allah. Foto ShutterstockGolongan ahlussunah meyakini bahwa di akhirat nanti umat Muslim bisa melihat dzat Allah SWT. Keyakinan ini merupakan wujud iman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, dan umat Muslim akan melihatnya dengan sangat jelas bagaikan melihat matahari yang bersih. Tidak ada sedikit pun awan yang akan hal ini, ahlussunnah berbeda pandangan dengan golongan Mu'tazilah. Sebab, golongan Mu’tazilah tidak setuju bahwa wujud Allah itu dapat menerima prinsip filsafat bahwa apa saja yang menempati ruang atau arah haruslah memiliki waktu. Sedangkan sejatinya Allah tidak terikat pada ruang dan yang dimaksud dengan dzat makhluk?Apa kepercayaan golongan mu'tazilah tentang Allah?Apa arti sifat mukhalafatul lil hawaditsi? SifatWahdaniyah Allah: Pengertian dan Dalilnya merupakan pembahasan dalam kitab Kifayatul Awam Part 7 yang membahas mengenai ilmu tauhid. Disajikan dalam Pe - Sebelum mengamalkan dzikir macem-macem, kita coba rubah mindset, mbah. Kita sebenarnya gak perlu jadi wali untuk bisa tau dan makrifat kepada Gusti Allah. Karena Gusti Allah itu Adz Dzohir dan Al Haqqul Mubiin, Dzat yang paling jelas dan nyata. Jadi harusnya kita yang awam pun bisa dengan mudah mengenali-Nya. Kalo gak bisa mengenali-Nya, berarti selama ini kita seperti orang mabuk yang ngoceh gak jelas ketika baca Dzat AllahTerjemahan kata "Dzat" yang paling mendekati maksud yang benar adalah eksistensi. Istilah ini dibuat untuk menunjukkan sesuatu yang ada. Segala yang ada disebut dzat. Jadi, istilah Dzat Allah berarti keberadaan/eksistensi Allah itu sendiri, bukan hal lain yang behubungan dengan kata "Allah" diganti dengan Fulan, maka dzat fulan berarti sosok fulan itu sendiri, bukan warna kulitnya, bukan ukuran bajunya, bukan sifat-sifatnya dan bukan apapun yang terkait dengan fulan, tapi eksistensi si fulan itu sendiri.$ads={1}Gimana cara mengenali kehadiran-Nya?Nah, di pembahasan yg dulu2, kita memahami bahwa yang namanya Dzat itu pasti punya Sifat. Begitu juga Sifat, pasti punya Dzat. Gak mungkin ada Dzat gak punya Sifat. Dan gak mungkin juga ada Sifat tanpa ada kita nemu kata "tembok", maka dalam benak kita, yang namanya tembok pasti ada sifat kokoh, tinggi, keras, bersemen yang menjadi sifat tembok. Walaupun sifat2 tersebut tidak disebut, kita otomatis paham bahwa namanya tembok pasti punya sifat demikian. Sebaliknya, ketika kita merem trus kejedot sesuatu yang keras dan kokoh, ketika kita raba, ada sifat khas yang membuat kita bisa menyebutnya "tembok". Ini membuktikan bahwa dzat pasti punya sifat dan sifat pasti punya dzat. Dzat dan Sifat tidak terpisah, selalu kita coba menggerakkan tangan kita. Kita perhatikan saja bagaimana mudahnya kita menggerakkan tangan. Dan di jam sekian, menit sekian, detik sekian, tangan kita sedang tahu bahwa Dzat Gusti Allah punya Sifat Qudroh atau Yang Maha Punya Kehendak dan kita mengenalnya lewat takdir dan ciptaan-Nya. Gusti Allah mentakdirkan pada jam sekian, menit sekian, detik sekian, tangan kita bergerak. Berarti Sifat Qudroh-Nya berlaku pada Qudroh berlaku pada kita, sedangkan Sifat Qudroh itu sifat Dzat Gusti Allah, maka Dzat Gusti Allah pun menyertai Sifat Qudroh tersebut, karena Sifat dan Dzat tidak terpisah. Nah, berarti ada peran Dzat Gusti Allah ketika tangan kita kita teliti, tangan kita bisa bergerak sedemikian lancar karena Gusti Allah memberi rahmat pada tulamg dan otot2 bisa berfungsi normal. Ini jadi asma Ar Juga 20 Sifat Wajib Allah SWT dan PenjelasannyaMeskipun kita gak ada rencana menggerakkan tangan, toh akhirnya tangan kita bergerak lantaran tulisan ini karena ada Qudroh Gusti Allah agar tangan kita mau bergerak. Ini jadi asma Al kita bergerak sedemikian gampangnya tanpa ada hati yang khawatir, karena keadaan di sekeliling kita ditakdirkan aman, bumi gak gempa, gak lagi banjir, sendi2 normal, hati riang karena gak dicereweti istri misalnya. Ini jadi asma Al lagi yang kalo kita teliti dan kita pétani, perkara bergeraknya tangan ini aja bisa jadi bermacam-macam Asma Gusti Allah. Asma ini merupakan representasi hasil Af'al dari sifat Gusti Allah berupa Qudroh. Belum lagi sifat yang lainnya. Dan Sifat tersebut tidak terpisah dari Dzat Gusti Allah. Maka kalo kita mau berpikir dengan alur logika di atas, Dzat Gusti Allah ini ternyata begitu dekat dan nyata. Lha wong semua yang kita lihat berjalan sesuai Sifat Qudroh-Nya. Artinya benar, Gusti Allah itu Adz Dzohir dan Al Haqqul jangan lagi kita bayangkan Gusti Allah cangkrukan di langit sementara kita di bumi bebas merdeka. Gusti Allah begitu dekat dengan kita dan nyata terlihat oleh mata dzohir. Dia senantiasa secara langsung mengatur semua makhluk, tidak pernah lalai, tidak lupa, tidak ngantuk dan tidak tidur. Dekatnya seberapa, ya mbuh, pokoknya sangat nyata kalo kita mau Fahmi Ali N HDemikian Artikel " Pengertian Dzat Allah dan Cara Mengenalinya "Semoga BermanfaatWallahu a'lam BishowabAllahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -
KarenaAllah memiliki dzat secara hakiki dan dzat-Nya itu tidak serupa dengan dzat apapun selain-Nya, maka demikian pula sifat-sifat Allah yang ada di dalam al-Quran dan as-Sunnah. Allah menyandang sifat-sifat tersebut secara hakiki dan tidak serupa dengan apapun. Semua nama Allah adalah baik dan sama sekali tidak ada yang buruk, karena namaZUhGlM.